Selasa, 22 Maret 2011
DIBELAKANG LAYAR FINAL PARTY SCHOOL CONTEST
Sabtu(19/03), hari ketiga School Contest V ini jadwal kegiatan adalah final Putri Lingkungan dan ILP. Saat waktu menunjukkan 10.30 panitia beberapa masih terlihat santai karena memang belum ada jadwal kegiatan. Salah seorang panitia yang pada hari ini bertugas sebagai sie panggung yaitu Dhimas (foto kanan). Saat kami temui mas Dhimas hanya melamun di sebelah kanan panggung. Kami mendapatkan beberapa informasi dari Mas Dhimas yang terlihat biasa saja namun dari cara bicaranya sangatlah berwibawa.
School Contest V ini memang lebih meriah dari pada School Contest IV kemarin, ada kegiatan-kegiatan baru seperti lomba mewarnai anak dan kontest melukis yang tahun lalu mengunakan media kaos sekarang dialihkan ke tempat sampah. ”Secara umum tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, hanya tahun ini lebih meriah dan peserta tampak lebih antusias.” tutur mas yang berpostur tinggi ini. Banyak hal yang belum diketahui tentang bagaimana keluh kesah panitia School Contest yang sudah menjadi hajatan tahunan Radar Kediri. Acara yang megah dan spektakuler tidak lepas dari kerja keras orang-orang dibelakang panggung. Setelah acara selesai dan waktu sudah menunjukan larut malam para panitia masih ada agenda yaitu briefing.
Para panitia melakukan briefing dua kali, yang pertama di IKCC panitia melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada hari itu. Belum berhenti disitu saja, panitia harus melakukan briefing untuk kegiatan yang akan dilaksanakan keesokan harinya bertempat dikantor pusat Radar Kediri di Gampengrejo. Panitia sudah bekerja begitu keras namun masih ada kendala yang menghalang-halangi yang datangnya dari para peserta. Peserta sering mengabaikan apa yang dikatakan oleh panitia, namun para panitia tetap dapat menerima hal tersebut dan itu bukan kendala yang besar bagi para panitia.
Ada beberapa pembagian pada kepanitiaan School Contest V ini. Diantaranya adalah sie panggung, sie mading, sie check list, dan sie lomba. Beberapa sie tersebut tidak “dihuni” oleh orang yang sama sepanjang acara School Contest berlangsung melainkan diadakan rolling antar sie. ”Lebih baik dari seluruh anggota group tidak ada yang merasa paling pintar, karena kalau tidak ada orang bodoh maka tidak akan ada orang yang pintar. Semua itu sama”, pesan Mas Dhimas keseluruh peserta School Contest kali ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar